CINTA SANG KAKEK
CINTA SANG KAKEK
Pagi itu seorang kakek berusia 70-an datang untuk membuka jahitan pada luka di ibu-jarinya. Seorang perawat menyiapkan berkasnya & memintanya menunggu, sebab semua dokter masih sibuk, mungkin dia baru dapat ditangani setidaknya 1 jam lagi.
Sewaktu menunggu, kakek tua itu nampak gelisah, sebentar-sebentar melirik ke jam tangannya
Si Perawat merasa kasihan, jadi ketika sedang luang dia sempatkan untuk memeriksa luka si kakek, & nampaknya cukup baik & kering, tinggal membuka jahitan & memasang perban baru. Pekerjaan yang tidak terlalu sulit, sehingga atas persetujuan dokter, diputuskan boleh dilakukan oleh si perawat.
Sambil menangani lukanya, si Perawat bertanya apakah dia punya janji lain hingga tampak terburu-buru. Kakek tua itu menjawab tidak, dia hanya harus ke rumah jompo untuk makan siang bersama istrinya, seperti yang biasa dilakukannya sehari-hari.
Dia menceritakan bahwa istrinya sudah dirawat di sana sejak beberapa waktu & istrinya mengidap penyakit ALZHEIMER.
Lalu si Perawat bertanya apakah istrinya akan marah kalau dia datang terlambat? Si Kakek menjawab bahwa istrinya sudah tidak lagi dapat mengenalinya sejak 5 tahun terakhir.
Mendengar hal itu si Perawat sangat terkejut & berkata: Bapak masih pergi ke sana setiap hari selama 5 tahun walaupun istri Bapak tidak bisa mengenali bapak lagi?
Si kakek tersenyum sambil tangannya menepuk tangan si Perawat & berkata: "Dia memang sudah tidak bisa mengenali saya lagi, tetapi saya kan masih bisa mengenali dia, kan?"
Kontan saja si Perawat menjadi terharu dan terus menahan air mata sampai kakek itu pergi.
***
Ditulis oleh Zachrie Achmad
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar :
Posting Komentar